Tikus merupakan hama penting yang menimbulkan kerugian bagi tanaman pertanian baik dilapangan maupun hasil pertanian dalam penyimpanan. Jenis tanaman yang sering mendapat serangan hama tikus adalah padi, jagung, kedelai, kacang tanah dan ubi-ubian.Jenis tikus yang banyak menimbulkan kerugian adalah Rattus Argentiventer (tikus sawah) dan Rattus diardi yang menimbulkan kerusakan hasil dalam simpanan. Perkembangbiakan tikus sangat cepat, umur 1,5 - 5 bulan sudah dapat berkembangbiak, setelah hamil 21 hari, setiap ekor dapat melahirkan 6-8 ekor anak, 21 hari kemudian pisah dari induknya dan setiap tahun seekor tikus dapat melahirkan 4 kali. Tikus suka hidup ditempat gelap yang bersemak-semak dari banyak rerumputan didekat sumber makanan. hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memperoleh hasil pengendalian tikus yang baik, antara lain yaitu:
Sanitasi Tanaman dan Lingkungan yaitu membersihkan semak-semak dan rerumputan, membongkar liang dan sarang serta tempat perlindungan lainnya. Mekanis Meliputi semua cara pengendalian yang secara langsung membunuh tikus dengan pukulan, diburu anjing, menggunakan perangkap dsb. Cara ini akan berhasil bila diorganisir dengan baik dan dilakasanakan serentak, sebagai contoh adalah pemasangan perangkap dengan menggunakan bambu dengan panjang antar 1,5 - 2 meter yang salah satu ujungnya dibiarkan tertutup dan ujung lainnya dilubangi. Pemasangan dilakukan sore hari ditempat yang biasa dilalui tikus didekat pamatang diharapkan tikus akan masuk lubang dan sembunyi, dan pagi diambil dengan terlebih dahulu ujung yang terbuka dimasukkan karung/plastik, kemudian tikus yang ada dibunuh. Mengatur waktu tanam Dengan mengatur waktu tanam, maka waktu tersedianya makanan yang disukai tikus terbatas. Pengendalian Biologis Dengan memanfaatkan musuh alami (predator) yang menghambat populasi tikus seperti ular, kucing dll. Penggunaan bahan kimia Bahan kimia yang digunakan biasanya adalah Rodentisida seperti Klerat RM dll yang ada dipasaran dan gas beracun (belerang). Rodentisida digunakan dengan umpan yang disukai tikus seperti: beras, jagung, ubi kayu dn ubi jalar. Umpan beracun ada 2 jenis, yaitu yang siap pakai seperti; Klerat RM dan Umpan yang dibuat sendiri (umpan + Zink Phosfit).Racun yang dipakai juga ada 2 jenis yaitu: Racun akut yang bekerja cepat, tikus mati 3-14 jam sesudah peracunan, namun dapat menimbulkan jera umpan, contoh zink phosfit. Perbandingan umpan dan racun 99:1 Dosis penggunaan 10-20 gram umpan/raun per tempat umpan Racun kronis yang bekerjanya lambat, namun tidak menimbulkan jera umpan. Tikus akan mati 2 -14 hari setelah peracunan. Perbandingan umpan racun 19:1. Contoh: Klerat RM dosis penggunaan 10-40 per tempat umpan. Untuk melindungi umpan dari hujan dan tidak termakan hewan ternak, perlu digunakan tempat umpan yang diletakkan ditepi pematang dekat liang tikus dengan jarak masing-masing tempat 25 meter, dan masing-masing tempat diberi 10-20 gram umpan. Penggunaan gas beracun Penggunaan gas beracun akan efektif bila padi dalam stadium bunting dengan menggunakan dioksida belerang yang dihasilkan dengan membakar merang yang telah diberi serbuk belerang didalam alat emposan. Asap dan gas yang keluar dihembuskan kedlam liang tikus pada pematang sawah. Sebelumnya lubang-lubang keluar ditutup terlebih dahulu. Jadi dengan pengendalian hama tikus melalui berbagai cara yang dilaksanakan secara terpadu, ini diharapkan dapat menekan populasi tikus dilapangan dibawah ambang batas ekonomi yang tidak merugikan bagi petani. |